Kamis, 10 Oktober 2013

Nasihat Efektif itu......adalah kematian

Mengingat Kematian…..

Dalam suatu pelatihan Spiritual, tadinya saya jalani biasa-biasa saja, terlalu banyak pelatihan yang kujalani, under estimate diawal, pelatihan ini hanya sekedar menggugurkan kewajiban ... tadinya anggapanku  begitu...

Sadar sepenuhnya, saya bukanlah orang yang menjalani kehidupan ini seperti orang-orang shalih, ...niat sih ada...:) 
Pertanyaan dalam diri saya....Berapa kali saya mengulang dosa, melanggar kewajiban, tidak mentaati aturan dll?….. kemudian, sudahkah saya menyadari kesalahan-kesalahan itu? 

dari situlah artikel ini akhirnya terpublish...


:: HADIAH UNIK


Dalam suatu sesi pelatihan .... 

Setelah, sebelumnya diberikan berbagai pengalaman spiritual yang dijalani orang lain dan orang-orang terdahulu, kemudian, mengingatkan kita semua akan hakikat hidup….. akhirya tepikir, apa yang sudah kita persiapkan untuk kehidupan sebenarnya (akhirat) kelak? Dan kita menjawabnya dalam hati…diminta merenungkan itu…..

Pertanyaan berikutnya, andai kita ditakdirkan untuk mati besok, apa yang dipersiapkan? Wasiat apa yang akan anda berikan? .... Kembali kami terdiam, dalam suasana spiritual yang tinggi saat itu…..
Juga, dengan gejolak bathin yang tak menentu juga ….

Siapkah anda membuat wasiat untuk Keluarga kita, Isteri dan anak-anak, sahabat dan teman-teman? … karena kami semua menjawab SIAP!!.... dan disaat itulah, kami diberikan HADIAH UNIK, yang dibagikan ke setiap peserta……

kami buka isinya, masya-Allah..... Lipatan rapih KAIN KAFAN dengan baunya yang khas, dan Buku Kecil Surat YASIN. Lalu kami diminta membayangkan, Foto kita tertempel di buka kecil Surat YASIN itu...dengan tubuh kita terbujur, kaku terbungkus Kain Kafan.


:: SURAT WASIAT

KAIN KAFAN dan Buku YAASIN didepanku, .... mengharukan pastinya, karena itu berarti kita (seolah-olah) dihadapkan pada kematian.

Dikeluarkan beberapa lembar Kertas Kosong, kami diminta menuliskan TIGA WASIAT TERAKHIR dengan bahasa sendiri, untuk persiapan kematian BESOK,  yaitu kepada : KELUARGA (ISTERI dan ANAK-ANAK), TEMAN-TEMAN dan PERUSAHAAN. 

Sepertinya biasa saja bukan? Tapi ketika PESAN/WASIAT itu mulai kutulis……..tanpa bisa kubendung, tak terasa air mata mengalir, MASYA ALLAH…..

saat Kalimat meluncur dalam tulisan itu……Untuk ISTERIKU, mengalir air mata…
Menyusul untaian kalimat untuk ANAK-ANAK-ku, kembali air mata ini mengalir….
Kemudian untuk Kawan-kawan dan sahabat semua….. Ya Amppun….Astaghfrullah.

Dan ketika untaian Wasiat terakhir itu selesai kutulis, ……kubaca ulang kembali….. air mata ini tidak berhenti mengalir, disitulah terasa betapa aku sangat mencintai keluarga, dan betapa AKU yang selama ini angkuh dan sombong ini….menjadi LULUH, karena Peranku sebagai SUAMI, AYAH, Teman, sebagai karyawan ….masih jauh dari harapan……


:: NASIHAT EFEKTIF ITU ADALAH KEMATIAN

“Di mana saja kalian berada, kematian pasti akan mendapati kalian, walaupun kalian berada di dalam benteng yang tinggi lagi kokoh.” (An-Nisa`: 78)

Itulah kenapa Rosulullah, Rasulullah saw bersabda:
“Orang yang cerdas ialah orang yang mengendalikan dirinya dan bekerja untuk kehidupan setelah kematian.” (HR Tirmidzi)

Dalam hadits yang disampaikan lewat sahabatnya yang mulia Abu Hurairah: “Perbanyaklah kalian mengingat pemutus kelezatan (kematian).” (HR. At-Tirmidzi no. 2307, An-Nasa`i no. 1824, Ibnu Majah no. 4258. Asy-Syaikh Al-Albani t berkata tentang hadits ini, “Hasan shahih.”)

intisarinya (saya sadur dari faedah Hadis diatas):
- Disunnahkannya setiap muslim yang sehat ataupun yang sedang sakit untuk mengingat mati dengan hati dan lisannya, serta memperbanyak mengingatnya hingga seakan-akan kematian di depan matanya. Karena dengannya akan menghalangi dan menghentikan seseorang dari berbuat maksiat serta dapat mendorong untuk beramal ketaatan.
- Mengingat mati di kala dalam kesempitan akan melapangkan hati seorang hamba. Sebaliknya, ketika dalam kesenangan hidup, ia tidak akan lupa diri dan mabuk kepayang. Dengan begitu ia selalu dalam keadaan bersiap untuk “pergi.” (Bahjatun Nazhirin, 1/634)


Demikian kawan, semoga bisa mengambil hikmahnya dari cerita saya ini...

Salam,
Hendrawan

Tidak ada komentar :

Posting Komentar

Atas kunjungan dan Komentar, saya mengucapkan Terima kasih, semoga bermanfaat, dapat memupuk pikiran positif & selalu dapat mensyukuri Nikmat Allah swt ..., ..Aamiin yra.

Salam,
Hendrawan